Yamaha Kejar Ketertinggalan MotoGP: Uji Coba M1 V4 untuk Bangkitkan Mimpi Juara

Kesibukan di garasi Yamaha bertambah. Dalam tes privat di Valencia, pabrikan garpu tala membawa lebih dari satu versi mesin V4.

Liputanku – Yamaha tampak masih mencari performa terbaiknya di awal musim MotoGP 2025. Pengembangan intensif terus dilakukan seiring dengan kesempatan tes privat yang diperoleh.

Tim Yamaha memanfaatkan dua hari tes privat, yaitu pada tanggal 15 dan 16 April 2025, di Sirkuit Ricardo Tormo, Cheste, Spanyol.

Di lintasan yang juga menjadi tuan rumah balapan MotoGP Valencia tersebut, Yamaha tidak berlatih sendirian, melainkan berbagi trek dengan Honda.

Kedua pabrikan asal Jepang ini sama-sama berjuang untuk keluar dari masa sulit.

Untuk saat ini, Honda menunjukkan sedikit kemajuan dibandingkan Yamaha, bahkan menduduki posisi terbaik kedua setelah Ducati dalam klasemen konstruktor.

Sementara itu, Yamaha berada di posisi paling bawah. Meskipun demikian, selisih poin dengan Honda tidak terlalu signifikan bagi tim yang berbasis di Iwata tersebut.

Perbedaan antara dua tim yang sedang berupaya menemukan kembali performa terbaiknya tersebut hanya terpaut tujuh poin, setara dengan perolehan poin seorang pembalap yang finis di posisi ke-9 dalam balapan MotoGP.

Yamaha telah mengambil langkah cepat dalam menanggapi tantangan ini dengan mempercepat pengembangan motor mereka.

Liputanku melaporkan bahwa Yamaha kembali mencoba mesin baru dengan konfigurasi V4 bersama test rider mereka, Augusto Fernandez.

Mesin V4 dianggap sebagai solusi potensial dalam era persaingan aerodinamika, di mana keunggulan dalam hal tenaga dapat membantu mengimbangi efek drag.

Yamaha telah mengembangkan mesin ini hingga tahap yang cukup maju sejak tahun lalu. Namun, ini adalah pertama kalinya calon motor baru tersebut diuji coba di sirkuit Eropa yang mendominasi kalender kejuaraan.

Aktivitas di garasi Yamaha semakin meningkat. Pasalnya, menurut Liputanku, mereka tidak hanya membawa satu versi mesin V4.

Yamaha juga membawa mesin V4 dengan kapasitas 850cc sesuai dengan regulasi teknis yang akan mulai berlaku di kelas utama pada tahun 2027.

Penting untuk diingat bahwa Yamaha juga tidak melupakan potensi mesin dengan konfigurasi inline-four yang telah menjadi ciri khas motor YZR-M1.

“Yamaha melakukan All In, seperti yang mereka katakan dalam bahasa Poker,” ujar sumber internal. All in berarti mempertaruhkan segalanya.

Sebenarnya, harapan untuk kembali ke barisan depan sempat muncul ketika Fabio Quartararo secara konsisten berada di tiga besar catatan waktu selama tes pramusim di Valencia dan Sepang.

Namun, kenyataan dalam balapan jauh berbeda dari harapan.

Setelah merebut kembali posisi start terdepan setelah tiga tahun absen di GP Qatar akhir pekan lalu, Quartararo kesulitan untuk mempertahankannya selama balapan.

Posisi start ketiga tidak berhasil diubah menjadi hasil yang lebih baik atau setidaknya setara dalam balapan. El Diablo finis kelima pada Sprint dan kemudian ketujuh dalam balapan utama.

“Masalahnya adalah di awal balapan, semuanya lebih kompetitif daripada kami dan mereka menyalip kami,” kata Quartararo setelah balapan MotoGP Qatar.

“Kami kekurangan grip dan tenaga, dan di beberapa sektor, motor cenderung mengalami wheelie, jadi mustahil untuk tampil baik dan menyalip.”

“Satu-satunya kekuatan sejati kami adalah pengereman, tetapi jika kita tidak dapat menyiapkan sebuah manuver, kita tidak memerlukannya.”

Meskipun pengembangannya dikebut, Yamaha tidak terburu-buru untuk memperkenalkan inovasi terbaru mereka dalam balapan.

Prioritas utama Yamaha adalah memastikan apakah mesin M1 versi V4 lebih unggul daripada mesin M1 versi inline-four.

Pada bulan Februari lalu, Managing Director Yamaha, Paolo Pavesio, juga mengingatkan bahwa membawa mesin V4 ke MotoGP 2025 bukanlah target yang realistis.

“Ketika kami memberikan motor itu kepada para pembalap pabrikan, kami harus yakin bahwa motor itu berada di level yang baik,” kata Pavesio.