WhatsApp Rilis Fitur Rangkum Pesan, Chat Tak Terlewat Lagi

Dadang Sitorus

July 17, 2025

Liputanku.com, Jakarta – WhatsApp, aplikasi pesan yang kita gunakan sehari-hari, akhirnya meluncurkan fitur inovatif yang akan membuat Anda tidak lagi ketinggalan informasi penting dari obrolan yang belum sempat dibuka. Dengan fitur terbaru ini, pengguna bisa mendapatkan rangkuman singkat dari semua pesan yang belum terbaca di aplikasi.

Dilansir dari GSM Arena pada Sabtu (28/6/2025), fitur menarik ini diberi nama “Message Summaries”. Fitur ini hadir dengan dukungan teknologi canggih dari Meta AI dan dilengkapi dengan Private Processing untuk menjaga kerahasiaan data Anda.

Cara kerjanya sangat praktis: fitur ini akan menyusun ringkasan pesan yang belum Anda baca dalam bentuk poin-poin penting. Untuk melihat ringkasan tersebut, Anda cukup mengetuk jumlah pesan yang belum terbaca dalam percakapan tertentu.

Jangan khawatir, fitur ini bersifat opsional dan tidak langsung aktif secara otomatis. Jadi, Anda memiliki kendali penuh. Untuk mengaktifkannya, pengguna WhatsApp bisa menyesuaikan pengaturan ini melalui menu “Advanced Chat Privacy”.

Lewat pengaturan tersebut, Anda bisa memilih obrolan mana saja yang ingin diikutsertakan dalam fitur rangkuman ini. Selain itu, WhatsApp juga menegaskan komitmennya untuk memastikan privasi percakapan Anda tetap terjaga dengan sangat baik.

Penting untuk diketahui bahwa WhatsApp, Meta, maupun pihak ketiga mana pun tidak akan bisa mengakses isi pesan Anda, bahkan ringkasannya sekalipun. Bahkan, jika Anda memakai fitur ini untuk merangkum percakapan dalam grup, anggota lain tidak akan menyadarinya.

Untuk saat ini, fitur canggih ini baru tersedia bagi pengguna di wilayah Amerika Serikat dan hanya mendukung bahasa Inggris. Namun, jangan berkecil hati, dukungan untuk wilayah dan bahasa lain direncanakan akan menyusul pada akhir tahun ini.

Di sisi lain, ada kabar lain yang perlu Anda ketahui mengenai WhatsApp. Parlemen atau Kongres AS dilaporkan melarang anggotanya menggunakan aplikasi pesan WhatsApp karena adanya potensi risiko keamanan. Oleh karena itu, para anggota parlemen diminta untuk menghapus pemasangan WhatsApp dari perangkat milik pemerintah.

Larangan ini diberlakukan setelah adanya peringatan serius dari Kantor Keamanan Siber AS. Sebelumnya, parlemen AS juga telah menerapkan larangan serupa untuk penggunaan aplikasi seperti TikTok dan beberapa aplikasi berbasis AI lainnya.

Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh Axios dan dikutip oleh 9to5Mac pada Rabu (25/6/2025). Berikut adalah kutipan penting dari memo internal yang menjelaskan larangan penggunaan WhatsApp di kalangan pemerintahan dan parlemen Amerika Serikat:

“Kantor Keamanan Siber telah menganggap WhatsApp berisiko tinggi bagi pengguna karena kurangnya transparansi dalam cara melindungi data pengguna, tidak adanya enkripsi data yang disimpan, dan potensi risiko keamanan yang terkait dengan penggunaannya,” kata Kepala House of Representatives AS.

“Staf House of Representatives (parlemen AS) tidak diizinkan untuk mengunduh atau menyimpan aplikasi WhatsApp di perangkat manapun milik House of Representatives, termasuk versi seluler, desktop, atau web browser dari produknya,” kata Kepala House of Representatives AS melalui email kepada seluruh anggota parlemen.

“Jika Anda memiliki aplikasi WhatsApp di perangkat yang dikelola House, Anda akan dihubungi untuk menghapusnya,” ujarnya mengimbuhi.

Sebagai gantinya, anggota parlemen didesak untuk menggunakan layanan komunikasi lain yang dianggap lebih aman, seperti Microsoft Teams, Wickr, Signal, iMessage, atau FaceTime.

Lalu, bagaimana tanggapan dari Meta mengenai kebijakan ini? Juru bicara perusahaan induk WhatsApp, Meta, Anty Stone memberikan pernyataan kepada Axios.

“Kami tidak setuju dengan karakterisasi Kepala Pejabat Administrasi DPR AS dalam istilah yang paling kuat. Kami tahu anggota dan staf mereka menggunakan WhatsApp secara teratur dan kami berharap dapat memastikan anggota DPR dapat bergabung dengan rekan-rekan Senat mereka, dalam melakukannya secara resmi,” kata Stone.

Leave a Comment