JAKARTA, Liputanku – Pembalap Red Bull KTM Tech3, Maverick Vinales, mengungkapkan kekecewaannya setelah dinyatakan melanggar regulasi tekanan ban pada MotoGP Qatar 2025, yang berlangsung akhir pekan lalu, Minggu (13/4/2025).
Akibat keputusan tersebut, Vinales harus menerima penalti 16 detik, yang menyebabkan posisinya merosot dari urutan ke-2 menjadi urutan ke-14.
Meskipun demikian, Vinales memilih untuk tetap tenang dan fokus menghadapi seri berikutnya, karena ia menganggap tanggung jawab atas kondisi motor di sirkuit berada di tangan tim teknisi.
“Masalah tekanan ban bukanlah tanggung jawab saya. Itu urusan teknisi saya. Saya hanya menjalankan tugas saya sebagai pembalap,” ujar Vinales, seperti dikutip Liputanku, Senin (14/4/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Vinales juga menyatakan bahwa dirinya telah berusaha semaksimal mungkin untuk meraih posisi terdepan pada MotoGP Qatar 2025. Ia hampir menjadi pembalap pertama dalam sejarah yang berhasil menang dengan empat merek motor yang berbeda, setelah Suzuki, Yamaha, dan Aprilia.
Namun, secara tak terduga, posisinya direbut oleh Marc Marquez dan bertahan hingga akhir balapan.
“Saya kembali melihat keunggulan saya dengan motor ini, serta kekurangannya. Saya merasa sangat baik sepanjang balapan,” katanya.
“Saya melakukan sedikit kesalahan di tikungan enam (melebar dan disalip Marc Marquez). Saya ingin membuka lebih banyak ruang saat memimpin, dan di sana, saya menggunakan banyak ban. Namun, dari kesalahan-kesalahan ini, saya belajar untuk memahami motor,” lanjut Vinales.
“Untuk sesaat, saya berpikir akan memenangkan balapan. Saya mendapatkan nilai plus 0,7, dan kemudian saya mendorong terlalu keras di tikungan keenam dan kehilangan segalanya. Saya sangat senang dengan pekerjaan saya, masih banyak yang harus dilakukan, tetapi saya sangat puas,” tambahnya.
Mengenai hukuman yang diberikan, Vinales tidak ingin membuang waktu untuk memikirkannya. Ia merasa cukup senang karena sempat naik podium, membuktikan bahwa dirinya bersama KTM bisa menjadi pesaing kuat pada MotoGP 2025.
“Balapan hebat yang kami lakukan dan bisa naik podium adalah sesuatu yang tidak bisa diambil oleh siapa pun, saya sangat senang.