Strava Akuisisi Runna, Lengkapi Fitur Latihan Terintegrasi

Sri Simanjuntak

July 18, 2025

Liputan6.com, Jakarta – Raksasa aplikasi kebugaran sosial, Strava, secara resmi mengumumkan akuisisi Runna, sebuah platform yang menyediakan rencana latihan lari berbasis kecerdasan buatan (AI).

Inisiatif strategis ini diyakini sebagai langkah Strava dalam mengatasi celah signifikan pada platformnya, yakni absennya fitur rencana latihan yang terintegrasi.

Akuisisi Runna oleh Strava ini berlangsung di tengah fenomena ‘running boom’ global, di mana perangkat seperti jam tangan pintar dan akun Strava telah menjadi perlengkapan esensial bagi para pelari di seluruh penjuru dunia.

“Aktivitas lari sedang mengalami lonjakan popularitas secara global, dengan hampir 1 miliar sesi lari tercatat oleh Strava pada tahun 2024. Adapun misi Runna adalah menyediakan rencana latihan yang terpersonalisasi bagi setiap pelari untuk mencapai target yang sesuai secara optimal,” jelas Chief Executive Officer Strava, Michael Martin, seperti dikutip pada Kamis (21/4/2025).

Menurut laporan The Verge, ketiadaan fitur latihan yang memadai di Strava selama ini dinilai sebagai sebuah anomali yang cukup menonjol.

Co-founder Runna, Ben Parker, menyatakan bahwa perusahaannya berkomitmen untuk menyediakan program latihan dan bimbingan profesional yang unggul bagi setiap pelari.

“Oleh karena itu, strategi bisnis ini akan memampukan Runna menghadirkan penawaran yang lebih baik serta memberikan manfaat signifikan bagi para pelari global,” tambahnya.

Kesepakatan akuisisi ini dipandang sebagai sebuah simbiosis yang saling menguntungkan. Bagi Strava, Runna akan mengisi celah fitur rencana latihan yang selama ini merupakan kelemahan krusial.

Di sisi lain, Runna akan memperoleh akses ke komunitas pelari daring terbesar di dunia serta sumber daya finansial yang dimiliki Strava. Namun demikian, detail finansial terkait akuisisi ini belum diungkapkan oleh kedua belah pihak.

Runna, yang baru diluncurkan pada tahun 2021, dengan cepat menarik atensi para pelari yang memerlukan panduan latihan untuk beragam target, mulai dari lari 5K, 10K, sampai maraton.

Aplikasi ini bahkan sukses menghimpun pendanaan tambahan senilai $6,3 juta untuk mengembangkan fitur pelatihan berbasis AI-nya, dan kini telah menjangkau pengguna di 180 negara.

Pada tahun 2024, Runna juga mencatatkan peningkatan tiga kali lipat dalam ukuran timnya, dan saat ini sedang membuka sekitar 50 posisi untuk mendukung ekspansi produk serta teknologi.

Popularitas Runna juga terindikasi dari frekuensi rekomendasi aplikasi ini di berbagai forum lari daring dan platform media sosial, termasuk TikTok khusus pelari (RunTok).

Saat ini, lebih dari 100 aplikasi olahraga telah terintegrasi dengan API Strava guna menyajikan fitur dan fungsionalitas yang lebih optimal bagi para pengguna.

Strava pun menegaskan komitmennya untuk mempertahankan peran sebagai platform terbuka yang mendorong perkembangan dunia kebugaran dan mendukung para pengembang aplikasi, termasuk dalam kolaborasi mereka bersama Runna.

“Kami sangat antusias untuk berinvestasi dengan para pengembang API seperti Runna. Strava akan senantiasa menjadi komunitas referensi bagi individu yang aktif, tanpa memandang jenis olahraga, tingkat keterampilan, lokasi, aplikasi, atau perangkat yang digunakan,” pungkas Martin.

Leave a Comment