Liputanku, Jakarta – Terletak di jantung Nusa Tenggara Timur, Pulau Padar, bagian dari Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, adalah permata tersembunyi dan pulau terbesar ketiga di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Pulau yang menawan ini berlokasi strategis di antara keagungan Pulau Komodo dan Pulau Rinca, hanya sekitar 30 kilometer dari Labuan Bajo, gerbang utama pariwisata di Pulau Flores.
Keindahan Pulau Padar telah diakui dunia. Majalah perjalanan terkemuka asal Inggris, Time Out, bahkan menobatkan sudut pandang di pulau ini sebagai yang terbaik di dunia. Menurut publikasi tersebut, pemandangan dari puncak Pulau Padar menawarkan panorama paling istimewa yang dapat dibayangkan. Dari ketinggian, pengunjung dapat menyaksikan keindahan Pulau Rinca dan Komodo secara utuh, dengan tiga teluk spektakuler yang menampilkan pantai berpasir putih, hitam, dan merah muda, semuanya terangkum dalam satu bingkai yang menakjubkan. Belum lagi, lanskap ini diperkaya dengan bukit-bukit karang yang dramatis, menciptakan pemandangan yang seolah-olah diambil langsung dari film Jurassic Park. Selain menikmati pemandangan yang luar biasa, para pelancong dapat memanjakan diri dengan berbagai aktivitas air seperti scuba diving, diving, dan snorkeling di perairan sekitarnya.
Liputankunuju Pulau Padar
Bagi Anda yang berencana mengunjungi Pulau Padar, rute utama dan hampir satu-satunya adalah melalui Labuan Bajo. Jika perjalanan dimulai dari kota-kota utama di Pulau Flores, Anda akan membutuhkan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam dengan kapal laut untuk mencapai destinasi impian ini. Waktu tempuh dapat bervariasi, tergantung pada kecepatan kapal, kondisi cuaca, arus laut, serta jenis kapal yang digunakan. Bagi wisatawan yang datang dari luar Labuan Bajo, perjalanan biasanya melibatkan penerbangan, transportasi laut, atau perjalanan darat.
Liputankuncapai Pulau Padar
Perjalanan udara dapat dilakukan dengan memilih maskapai penerbangan yang menawarkan rute langsung ke Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo, kota yang dikenal dengan keindahan matahari terbenamnya. Penerbangan langsung tersedia dari kota-kota besar seperti Jakarta, Denpasar, Surabaya, dan Ende di Flores. Alternatif lain adalah menggunakan bus dari Jakarta, Surabaya, atau Bali. Jika berangkat dari Pulau Dewata, perjalanan akan membawa Anda melalui Lombok, Bima, sebelum akhirnya tiba di Labuan Bajo. Pilihan transportasi lain menuju Labuan Bajo adalah dengan menggunakan kapal laut.
Setibanya di Labuan Bajo, perjalanan dilanjutkan menuju Dermaga Loh Liang di Pulau Komodo. Dari sana, Anda masih perlu menaiki speed boat untuk mencapai Pulau Padar. Namun, wisatawan juga dapat memilih rute alternatif langsung dari Pelabuhan Labuan Bajo menuju Pulau Padar. Tersedia berbagai pilihan kapal, tetapi speed boat seringkali dianggap sebagai pilihan terbaik untuk perjalanan yang lebih singkat dan efisien. Untuk pengalaman yang lebih santai dan mewah, Anda dapat memilih kapal pesiar pinisi. Selain itu, terdapat juga opsi kapal *open trip* yang cocok bagi para pelancong yang ingin berlibur dengan anggaran terbatas sambil memperluas lingkaran pertemanan.
Sebagian besar kapal yang menuju Pulau Padar berangkat di pagi hari, memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk menikmati liburan sepanjang hari dan kembali saat matahari terbenam. Namun, jika Anda menginginkan fleksibilitas dan kebebasan untuk menyesuaikan jadwal perjalanan sesuai keinginan, opsi *private trip* dengan kapal charter akan memberikan pengalaman yang lebih eksklusif.
Sesampainya di Pulau Padar, petualangan sesungguhnya baru dimulai. Pengunjung harus melakukan *trekking* atau mendaki 818 anak tangga untuk mencapai puncak pulau yang merupakan daya tarik utamanya. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai puncak bervariasi, sekitar 30 hingga 45 menit, tergantung pada kondisi fisik masing-masing pendaki.
Tips Berlibur di Pulau Padar
Agar perjalanan Anda ke Pulau Padar berjalan lancar dan tak terlupakan, berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan. Pertama, kenakan sepatu yang nyaman dan sesuai untuk pendakian. Kedua, usahakan untuk berangkat pagi hari agar dapat menyaksikan momen matahari terbit yang menakjubkan. Ketiga, bawalah *trekking pole* untuk membantu memudahkan pendakian. Terakhir, jangan lupa membawa payung atau topi untuk melindungi diri dari sengatan matahari langsung.
NIA NUR FADILLAH
Pilihan Editor: Tarif Baru Taman Nasional Komodo Gunakan Aplikasi, Begini Cara Reservasinya