Kisah Inspiratif: Tips Terbang Aman ke Luar Negeri

dokumen ptibadi.Masih ingin mengajak semua Pembaca untuk ikut dalam perjalanan kami dalam mewujudkan impian hidup . Kali ini ke negara Amerika Serikat …

Saya masih ingin mengajak Pembaca sekalian untuk mengikuti perjalanan kami dalam mewujudkan impian. Kali ini, petualangan membawa kami ke Amerika Serikat, sebuah negara yang tengah menjadi sorotan dunia.

Mari bersama-sama menjelajahi New York, kota terbesar dan paling terkenal di Amerika Serikat.

Setibanya di New York, kami menerima saran dari seorang teman asal Indonesia. Alih-alih mengikuti tur yang mahal, ia menyarankan untuk menggunakan bus Hop-on, Hop-off city tour.

Kami memilih untuk menginap di hotel Mercure yang lokasinya berdekatan dengan stasiun kereta bawah tanah. Dengan mudah, kami bisa turun dari hotel langsung menuju stasiun kereta dan melanjutkan perjalanan ke Chinatown.

Di Chinatown, kami menikmati sarapan sepuasnya dengan biaya hanya 5 dolar. Banyak pilihan tersedia, mulai dari MC Donald, hingga kafe yang menawarkan beragam hidangan. Namun, bagi kami, belum lengkap rasanya jika belum makan nasi.

Setelah sarapan, kami naik bus Hop-on, Hop-off untuk berkeliling New York. Kami bebas turun dan naik di setiap halte. Yang terpenting, bus dengan merek yang sama berlaku selama dua hari dengan sekali bayar, sehingga tur dengan bus ini menjadi pilihan yang ekonomis.

Tentu saja, ini menjadi momen yang membahagiakan bagi kami berdua, karena bisa menikmati suasana kota New York dengan biaya yang relatif terjangkau.

Kami juga berkesempatan mencicipi berbagai makanan murah meriah dengan harga yang bersahabat.

Kesimpulan:

Kami sangat bersyukur dapat menginjakkan kaki di New York, kota terkenal yang selama ini hanya bisa kami saksikan melalui film. Dulu, setiap kali bermimpi tentang New York, kami tidak berani mengungkapkannya kepada orang lain. Kami pernah menjadi bahan ejekan, bahkan dianggap gila karena bermimpi ingin ke luar negeri padahal kebutuhan sehari-hari pun pas-pasan. Namun, cemoohan itu justru menjadi motivasi bagi kami. Kami bertekad untuk membuktikan bahwa kami tidak gila.

Puji syukur kepada Tuhan, kini kami mendapatkan kesempatan untuk menjelajahi kota New York.

Salah satu hal yang sempat membingungkan adalah soal tip. Di sini, hampir semua layanan mengharuskan pemberian tip, mulai dari makan, naik taksi, naik bus, bahkan naik helikopter. Tentu saja, jumlah tip untuk helikopter berbeda dengan tip untuk taksi. Sementara di Australia, tidak ada budaya memberi tip.

Seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya, tulisan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi semua orang yang sedang berjuang menggapai impian hidup masing-masing. Semoga Tuhan membukakan pintu untuk mewujudkan impian tersebut.

Terima kasih kepada seluruh pembaca yang telah meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini. Semoga impian Anda segera terwujud sesuai dengan harapan masing-masing.

10 April 2025.

Salam,

Roselina.

Liputanku.