Deepfake Hantui Keuangan RI, Rugi Rp 700 Miliar Lebih!

Dadang Simanjuntak

July 19, 2025

Ketika kita bicara soal sektor keuangan, ada satu isu yang semakin sering dibahas dan patut jadi perhatian: ancaman penipuan berbasis deepfake. Allo Bank Indonesia bersama Advance.AI, misalnya, baru-baru ini menyoroti betapa besar potensi bahaya ini, khususnya saat kita berinteraksi dengan proses verifikasi identitas digital dan pendaftaran nasabah.

Melihat kondisi ini, kolaborasi antara kedua pihak ini lahir dari keinginan kuat untuk meningkatkan kesadaran kita semua akan betapa krusialnya keamanan digital, apalagi di tengah pesatnya laju transformasi layanan perbankan yang kini serba digital.

Bapak Ganda Raharja Rusli, selaku Director of Risk, Compliance, and Legal di Allo Bank, menjelaskan lebih lanjut mengenai situasi ini. Beliau menyampaikan, dengan semakin maraknya penggunaan konten hasil rekayasa AI—seperti wajah buatan, suara yang ditirukan, atau dokumen yang dipalsukan—penipuan deepfake kini terasa begitu mudah dijangkau, menyebar luas, dan menjadi sangat sulit untuk dikenali.

“Proses pendaftaran nasabah secara digital ini memang menghadirkan kemudahan dan efisiensi yang lebih bagi kita semua,” demikian Ganda menjelaskan dalam sebuah acara roundtable bersama media yang membahas ancaman deepfake. “Namun, di balik segala kemudahan itu, terbuka pula celah baru bagi para pelaku kejahatan, termasuk mereka yang memanfaatkan teknologi deepfake.”

Rentang modus kejahatan siber ini pun semakin meluas. Kita bisa melihatnya mulai dari serangan yang memanfaatkan electronic Know-Your-Customer (eKYC) sintetis, hingga penipuan yang dilakukan melalui panggilan video multipihak yang rumit. Para pelaku kejahatan siber ini, tampaknya, semakin gencar mengincar bank digital dan berbagai platform teknologi finansial (fintech) yang memang sangat bergantung pada proses layanan mandiri yang dilakukan dari jarak jauh.

Dalam diskusi yang menarik ini, beberapa temuan yang cukup mengkhawatirkan turut diungkap.

Sejalan dengan semakin rumitnya modus-modus penipuan dan pesatnya kemajuan teknologi deepfake, bank digital kini dituntut untuk mengadopsi langkah-langkah antisipatif yang bijaksana dan seimbang. Integrasi teknologi deteksi multidimensi, ditambah dengan sistem verifikasi berbasis AI, menjadi pilar utama untuk menjamin perlindungan optimal bagi setiap nasabah.

“Bank digital, pada dasarnya, perlu menerapkan strategi pengelolaan risiko yang optimal,” lanjut Ganda. “Strategi ini harus mampu menyeimbangkan antara pengalaman yang nyaman bagi nasabah dengan aspek keamanan yang kuat, tujuannya tentu untuk menjaga kepuasan dan loyalitas nasabah dalam jangka panjang. Kemitraan kami yang sudah terjalin selama tiga tahun dengan ADVANCE.AI inilah yang memungkinkan kami terus mewujudkan visi untuk menjadi platform perbankan digital yang benar-benar aman, sepenuhnya digital, dan selalu berorientasi pada kebutuhan pengguna di Indonesia.”

Mendeteksi Penipuan

Menyadari betapa masifnya volume transaksi daring (online) yang terjadi setiap hari, serta ketergantungan kita yang semakin besar pada proses eKYC, Allo Bank dan ADVANCE.AI berinisiatif mendorong seluruh pelaku industri perbankan untuk mengadopsi pendekatan ‘security-by-design’. Ini berarti, sistem deteksi penipuan haruslah diintegrasikan sejak tahap paling awal dan diterapkan secara komprehensif di setiap tahapan siklus hidup akun nasabah.

Ada beberapa metode deteksi dan pencegahan penipuan yang menjadi fokus pembahasan dalam hal ini.

“Perkembangan teknologi deepfake yang bergerak begitu cepat ini, dan dampaknya yang begitu nyata terhadap sektor keuangan kita, sungguh menjadi ancaman serius,” ujar Anggraini Rahayu, Country General Manager Advance.AI. “Ini bisa menggerus fondasi utama kepercayaan konsumen dalam dunia perbankan digital.”

Menurut Anggraini, sebuah pendekatan keamanan yang bersifat proaktif, yang tidak hanya bertujuan melindungi kita sebagai pengguna dari potensi kerugian pribadi, namun juga berperan sangat penting dalam menjaga nama baik serta reputasi institusi keuangan itu sendiri.

“Di Advance.AI, kami memiliki komitmen kuat untuk terus mendukung bank-bank digital seperti Allo Bank,” pungkasnya. “Kami ingin membantu mereka dalam menerapkan langkah-langkah keamanan yang inovatif di setiap tahapan interaksi nasabah, sekaligus bersama-sama menetapkan standar baru dalam pengalaman perbankan digital.”

Leave a Comment