Geopark Kebumen Mendunia: Pesona Alam Warisan UNESCO yang Wajib Dikunjungi

Geopark Kebumen resmi masuk UNESCO Global Geopark. Ini keindahannya yang jadi daya tarik wisata.

Liputanku – Kabar gembira datang dari Kebumen! Geopark Kebumen secara resmi diakui sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG), keputusan ini diumumkan dalam Sidang Dewan Eksekutif Unesco ke-221 yang berlangsung di Paris, Perancis, dari tanggal 2 hingga 17 April 2025.

Seperti yang dilaporkan oleh Kompas.com pada Senin, 21 April 2025, sidang tersebut dihadiri oleh 58 negara anggota Dewan Eksekutif Unesco yang secara bulat menyetujui 16 nominasi geopark dari 11 negara untuk menerima status UGG yang prestisius ini.

Geopark Kebumen sendiri merupakan sebuah kawasan istimewa yang kaya akan keanekaragaman geologi, keunikan biologi, dan keragaman budaya.

Nama Kebumen memiliki akar sejarah yang menarik, berasal dari kata Kabumian, yang merujuk pada tempat kediaman Kyai Bumi atau Pangeran Bumidirdjo.

Makna dari istilah Kabumian, yang juga dapat diartikan sebagai ilmu kebumian, mencerminkan harapan mendalam agar wilayah ini menjadi pusat pengetahuan dan pemahaman tentang bumi.

Sejarah Geopark Kebumen

Perjalanan Geopark Kebumen dimulai pada tahun 2004, ketika Presiden Republik Indonesia menetapkan Kawasan Bentang Alam Karst Gombong Selatan (KBAK) sebagai area yang diprioritaskan untuk pembangunan berkelanjutan.

Dua tahun berikutnya, tepatnya pada tahun 2006, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan wilayah Karangsambung sebagai Kawasan Cagar Alam Geologi yang dilindungi.

Sebuah langkah penting diambil pada tahun 2018, ketika Pemerintah Kabupaten Kebumen mengajukan usulan untuk mendirikan Geopark Karangsambung – Karangbolong.

Usulan ini mendapatkan persetujuan dan secara resmi ditetapkan sebagai Geopark Nasional pada tanggal 30 November 2018.

Pada awalnya, Geopark ini mencakup area seluas 543,599 kilometer persegi, meliputi 12 kecamatan dan 117 desa. Wilayah ini memiliki lanskap alam yang bervariasi, mulai dari perbukitan yang menawan, lembah yang subur, dataran yang luas, hingga pesisir pantai yang indah.

Pada tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Kebumen memutuskan untuk mengubah nama Geopark menjadi Geopark Kebumen melalui Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2023.

Perubahan nama ini juga menandai perluasan wilayah geopark, yang kini mencakup area daratan seluas 1.138,70 kilometer persegi dan area laut seluas 21,98 kilometer persegi. Kawasan yang diperluas ini mencakup 22 kecamatan dan 374 desa.

Keindahan Geopark Kebumen, daya tarik untuk Pariwisata

Geopark Kebumen juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa, menjadikannya destinasi yang sangat menarik bagi sektor pariwisata.

Di wilayah Kecamatan Gombong, Kebumen, terdapat beberapa pantai yang terkenal dengan keindahannya di kalangan wisatawan, termasuk Pantai Ayah, Menganti, dan Surumanis.

Selain menawarkan pemandangan pantai yang memukau, Geopark Kebumen juga memiliki gua-gua yang menjadi tujuan wisata yang menarik.

Salah satu wisata gua yang telah lama dikenal adalah Goa Jatijajar. Pengunjung dapat menjelajahi gua ini dan mengagumi formasi batuan yang menakjubkan di dalamnya.

Selain keindahan alam, wisatawan juga dapat mengunjungi Benteng Van der Wijk, sebuah bangunan bersejarah yang menceritakan kisah pendudukan kolonial Belanda di Indonesia, khususnya di wilayah Kebumen.Liputanku