Liputanku, JAKARTA – Timnas U17 Indonesia harus merelakan langkahnya terhenti di ajang Piala Asia U17 setelah dikalahkan Korea Utara dengan skor telak 0 – 6 di Stadion King Abdullah Sport City Hall, Jeddah, Senin (14/4).
Dengan hasil ini, Indonesia harus mengakhiri perjuangan lebih awal. Sementara itu, Timnas U17 Korea Utara dijadwalkan untuk berhadapan dengan Uzbekistan pada babak semifinal, yang akan berlangsung pada Kamis (17/4).
Meskipun tersingkir dari Piala Asia U17 2025, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengimbau kepada seluruh pemain dan tim pelatih untuk kembali ke Indonesia dengan semangat yang tetap membara.
Menurutnya, skuad Garuda Muda telah berpartisipasi dalam kompetisi dengan performa terbaik dan berhasil mengamankan tempat di Piala Dunia U17 yang akan diselenggarakan di Qatar pada November 2025 mendatang.
Erick Thohir juga mengharapkan agar para penggemar sepak bola dan warganet tidak menyalahkan para pemain atas kekalahan tersebut, serta menghindari tindakan perundungan terhadap mereka.
“Jangan menghukum mereka karena kekalahan ini. Mereka adalah generasi muda dengan masa depan yang masih panjang.
Apalagi, mereka telah mencatatkan prestasi yang membanggakan. Ini adalah sesuatu yang luar biasa! Dan pencapaian ini patut diapresiasi sebagai keberhasilan pribadi yang tinggi,” kata Erick Thohir seperti yang dilansir dari Antara.
“Terlebih lagi, sebagian pemain berasal dari latar belakang keluarga sederhana dan menjalani kehidupan yang penuh keterbatasan. Ini adalah perjuangan besar bagi mereka secara pribadi dan juga bagi orang tua mereka untuk bisa mencapai posisi sebagai pemain nasional,” lanjut Erick Thohir.
Erick Thohir juga menyampaikan niatnya untuk mempersiapkan Timnas U17 Indonesia dengan persiapan yang lebih komprehensif sebelum berlaga di Piala Dunia U17 2025.
“Kita harus mengakui bahwa babak delapan besar memang merupakan tantangan yang berat.
Kita bisa melihat bagaimana Jepang dikalahkan oleh Arab Saudi melalui drama adu penalti.
Lalu munculnya kekuatan baru seperti Uzbekistan yang menunjukkan konsistensi dalam permainan mereka, baik di level junior maupun senior, serta mampu mengalahkan kekuatan-kekuatan besar Asia lainnya,” ungkap Erick Thohir.
“Model pembinaan yang berkelanjutan seperti itulah yang harus kita kembangkan agar kita bisa mencontoh Jepang, Korea Selatan, dan kini Uzbekistan,” pungkas Erick Thohir. (Liputanku)