Bank DKI IPO 2024: Target Dana Rp 4 Triliun untuk Ekspansi

Bank DKI mencermati kondisi pasar sebelum melangkah lebih jauh. Perubahan situasi pasar beberapa tahun terakhir sempat membuat rencana IPO tertunda.

Liputanku — Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI, Agus Haryoto Widodo, menegaskan bahwa Bank DKI berencana untuk melaksanakan Initial Public Offering (IPO) pada tahun ini.

Menurut Agus, tahapan saat ini sedang berfokus pada evaluasi fundamental oleh konsultan independen.

“Hasil assessment diharapkan akan keluar pada awal bulan depan, dan setelah itu barulah persiapan IPO akan dimulai,” ujar Agus pada acara pertemuan media di Jakarta, Rabu (16/4/2025).

Bank DKI akan mengamati dengan seksama kondisi pasar sebelum mengambil langkah lebih lanjut. Fluktuasi pasar dalam beberapa tahun terakhir sempat menyebabkan rencana IPO mengalami penundaan.

Agus memperkirakan bahwa dana yang berpotensi diperoleh dari pasar modal berkisar antara Rp 3,5 triliun hingga Rp 4 triliun.

“Estimasi awal kami menunjukkan angka sekitar Rp 3,5 triliun atau mungkin Rp 4 triliun, namun perlu saya tekankan bahwa ini bukanlah angka final dan masih akan kami kalkulasi lebih lanjut,” jelasnya.

Agus menerangkan, IPO diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan memperkuat sistem tata kelola di Bank DKI.

“Dengan menjadi perusahaan publik melalui IPO, pengawasan akan semakin ketat. Tata kelola perusahaan atau governance kami akan menjadi lebih baik, dan itulah tujuan utama kami,” paparnya.

Ia juga menyinggung mengenai insiden peretasan yang sempat menyebabkan kerugian dana. Kasus ini ditargetkan selesai sebelum proses IPO dimulai.

“Pemulihan dana ini harus dilakukan secepat mungkin, dan kami sedang mengupayakannya. Tim kami bekerja keras agar masalah ini bisa segera diselesaikan,” kata Agus.

Artikel ini bersumber dari Liputanku.