Hanya satu jam perjalanan dari Solo, Anda dapat menikmati wisata petik kelengkeng yang menyenangkan di Klaten, sangat cocok untuk liburan keluarga!
Liputanku – Klaten, sebuah kabupaten di Jawa Tengah, terkenal bukan hanya karena wisata airnya yang melimpah, tetapi juga menawarkan pesona agrowisata yang menawan.
Salah satu destinasi unggulannya adalah wisata petik buah kelengkeng di Desa Bengking, Kecamatan Jatinom, yang dikembangkan dengan sangat baik.
Agrowisata ini menghadirkan pengalaman unik bagi pengunjung: menikmati keindahan pedesaan sambil memetik buah kelengkeng segar langsung dari pohonnya.
Selain keseruan memetik buah, wisata ini juga menawarkan nilai edukatif. Pengunjung dapat mempelajari proses penanaman dan perawatan kelengkeng hingga siap panen.
Udara sejuk dan suasana pedesaan yang tenang semakin memperkaya pengalaman wisata ini.
Dengan berbagai fasilitas yang tersedia, wisata petik kelengkeng di Klaten menjadi pilihan ideal bagi keluarga yang mendambakan waktu berkualitas di alam terbuka.
Klaten, kabupaten di Jawa Tengah, telah lama dikenal sebagai destinasi wisata, terutama karena umbul atau sumber airnya yang menyegarkan.
Umbul Ponggok di Kecamatan Polanharjo, misalnya, sangat populer dan menjadi ikon Klaten. Namun, daya tarik Klaten melampaui sekadar wisata air.
Kabupaten ini juga menawarkan destinasi alam lain yang tak kalah menarik, seperti Rowo Jombor di Kecamatan Bayat dan kawasan Girpasang di lereng Gunung Merapi (Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang).
Suksesnya agrowisata petik kelengkeng ini merupakan hasil kolaborasi apik antara Kelompok Tani Sarana Makmur dan seorang petani muda berdedikasi, Muhammad Wiji Supriyono (Supri).
Untuk meningkatkan daya tarik wisata dan menawarkan pengalaman yang lebih beragam, Kelompok Tani Sarana Makmur menyediakan berbagai paket eduwisata.
Salah satunya adalah paket wisata tanaman, yang memungkinkan pengunjung untuk belajar tentang berbagai jenis tanaman yang dibudidayakan di desa tersebut, dengan harga terjangkau, mulai dari Rp 5.000 per orang.
Paket UMKM seharga Rp 7.000 per orang menawarkan kesempatan untuk menyaksikan proses pembuatan dan mencicipi produk olahan UMKM lokal, seperti tortilla jagung.
Paket lebah madu (Rp 5.000 per orang) mengajak pengunjung untuk mengenal proses produksi madu dan berinteraksi langsung dengan peternak lebah.
Bagi pencari pengalaman unik, tersedia pula wisata naik sapi, berkeliling desa dengan menunggangi sapi seharga Rp 50.000 per ekor (durasi sekitar 30 menit).