Liputan6.com, Jakarta – Intensitas hujan yang tinggi di berbagai wilayah Indonesia sering memicu genangan air dan banjir di ruas jalan. Situasi ini menghadirkan tantangan tersendiri bagi pengemudi mobil, mengingat tingginya potensi kerusakan akibat masuknya air ke dalam komponen esensial kendaraan.
Tidak hanya berimbas pada kinerja mesin, kendaraan yang pernah terendam banjir juga cenderung mengalami devaluasi nilai jual.
Maka dari itu, sangat esensial bagi pengemudi untuk menguasai teknik berkendara yang aman saat melintasi area tergenang air.
Berdasarkan informasi dari HaloBengkel, berikut delapan panduan aman untuk melintasi banjir menggunakan mobil:
1. Perhatikan Ketinggian Air
Sebelum mengambil keputusan untuk melintasi genangan, verifikasi bahwa ketinggian air tidak melampaui batas toleransi aman, yakni sebatas bagian bawah pintu, lubang knalpot, atau saluran udara mesin. Apabila air meresap ke dalam komponen-komponen tersebut, berpotensi memicu korosi, hubungan arus pendek, bahkan kerusakan fatal pada mesin akibat fenomena water hammer.
2. Jaga Jarak dengan Kendaraan Lain
Ketika melintasi area tergenang, senantiasa pertahankan jarak aman dengan kendaraan lain, khususnya yang memiliki ketinggian dari permukaan tanah (*ground clearance*) yang signifikan. Kendaraan berdimensi besar berpotensi menciptakan gelombang air yang dapat memperburuk situasi di sekitar kendaraan Anda. Dianjurkan untuk menunggu hingga kendaraan lain selesai melintas sebelum Anda memulai pergerakan.
3. Gunakan Putaran Mesin Rendah
Mengoperasikan kendaraan dengan putaran mesin tinggi dapat meningkatkan risiko masuknya air ke dalam ruang mesin. Idealnya, pertahankan putaran mesin pada kisaran 1.500 rpm guna menjaga stabilitas dan keamanan laju kendaraan.
4. Pilih Jalur Tengah Jalan
Ruas tengah jalan umumnya memiliki elevasi yang lebih tinggi dibandingkan sisi lainnya. Melintasi jalur ini dapat meminimalisir potensi terjebak dalam genangan yang lebih dalam. Di samping itu, mengikuti arah gelombang air yang diciptakan oleh kendaraan lain juga dapat berkontribusi dalam menjaga kestabilan kendaraan.
5. Mesin Harus Tetap Menyala
Pastikan mesin kendaraan tetap beroperasi ketika melintasi area banjir. Apabila mesin mati, air akan lebih mudah meresap melalui sistem pembuangan. Namun demikian, apabila air mulai memasuki area kabin atau ketinggian air terus meningkat, segera nonaktifkan mesin dan prioritaskan keselamatan pribadi.
Pengereman mendadak pada ruas jalan yang tergenang banjir dapat mengakibatkan hilangnya traksi pada roda dan mempersulit pengendalian kendaraan. Lakukan pengereman secara bertahap dengan kecepatan rendah guna mempertahankan stabilitas kendaraan.
7. Jangan Menggunakan Setengah Kopling
Praktik menggunakan setengah kopling saat berkendara di area tergenang hanya akan memperbesar potensi kerusakan pada kampas kopling. Disarankan untuk membiarkan kopling menempel penuh dan menjaga kecepatan kendaraan secara konstan.
8. Periksa Kondisi Mobil Setelahnya
Pasca melintasi area banjir, segera lakukan pemeriksaan kondisi kendaraan di bengkel. Komponen krusial seperti sistem pengereman, kelistrikan, dan oli mesin wajib diperiksa guna memastikan tidak ada air yang masuk atau menyebabkan kerusakan pada bagian-bagian tersebut.
Menghadapi kondisi banjir di jalan raya menuntut tingkat kewaspadaan tinggi serta teknik mengemudi yang presisi. Kedelapan panduan tersebut dapat berkontribusi dalam meminimalkan potensi kerusakan kendaraan dan menjaga keselamatan pengemudi saat berkendara di musim penghujan.