Arab Saudi: Jejak Kaki Homo Sapiens 115.000 Tahun Ditemukan

Rahmi Susanto

July 17, 2025

Sebuah penemuan signifikan di Gurun Nefud, Arab Saudi, telah menyingkap jejak kaki manusia yang diperkirakan berusia 115.000 tahun. Temuan ini dianggap sebagai bukti tertua keberadaan Homo sapiens di Semenanjung Arab, menawarkan wawasan krusial mengenai pola migrasi manusia prasejarah di wilayah tersebut.

Jejak-jejak kaki ini pertama kali teridentifikasi pada tahun 2017 di situs bernama Alathar, sebuah nama yang berarti "jejak" dalam bahasa Arab. Penemuan ini terjadi setelah lapisan sedimen danau kuno yang telah mengering terkikis oleh hembusan angin gurun. Melalui analisis ilmiah yang cermat, para peneliti berhasil mengidentifikasi tujuh jejak kaki hominin, yang berdasarkan karakteristiknya, diperkirakan berasal dari manusia modern awal, bukan dari Neanderthal.

"Jejak ini ibarat sidik jari waktu. Mereka terekam di lumpur danau kuno dan bertahan selama puluhan ribu tahun," demikian pernyataan tim peneliti dalam sebuah makalah ilmiah yang baru-baru ini dipublikasikan.

Danau Kuno: Koridor Migrasi Manusia dan Satwa

Situs Alathar saat ini merupakan dasar danau yang telah mengering. Namun, pada periode interglasial—rentang waktu antara zaman es—kawasan ini berfungsi sebagai oasis vital bagi berbagai bentuk kehidupan. Homo sapiens dan beragam spesies hewan besar diperkirakan memanfaatkan rute ini sebagai jalur migrasi untuk mencari sumber air dan ketersediaan sumber daya.

Menariknya, tidak ditemukan artefak seperti perkakas batu atau sisa-sisa aktivitas perburuan di sekitar lokasi. Hal ini menunjukkan bahwa individu manusia yang meninggalkan jejak tersebut hanya singgah dalam waktu singkat, kemungkinan besar untuk memenuhi kebutuhan air, sebelum kemudian melanjutkan perjalanan.

Normalnya, jejak kaki yang terekam di lumpur hanya dapat bertahan selama beberapa hari. Namun, kondisi geologis yang luar biasa di Alathar memungkinkan jejak-jejak tersebut terpreservasi dengan sangat baik. Para ilmuwan bahkan menyamakan fenomena konservasi ini dengan situs Burgess Shale di Kanada, atau dengan penemuan fosil dinosaurus nodosaurus yang ditemukan dalam kondisi utuh karena tertutup lapisan lumpur.

"Ini adalah penemuan yang langka dan monumental. Jejak kaki ini memberi gambaran hidup tentang bagaimana manusia awal berpindah dan bertahan hidup di lingkungan ekstrem," demikian imbuh para peneliti.

Temuan ini turut menguatkan hipotesis bahwa Homo sapiens telah menjelajahi wilayah Levant dan Semenanjung Arab antara 130.000 hingga 80.000 tahun silam. Dengan adanya bukti fisik langsung berupa jejak kaki ini, situs Alathar menjadi elemen krusial dalam memahami sejarah evolusi dan penyebaran manusia di luar benua Afrika, sebagaimana dilaporkan oleh Popular Mechanics.

Leave a Comment