Bagi mereka yang mendambakan keindahan pantai dan laut, Maladewa lebih dari sekadar tujuan wisata. Ia adalah sebuah surga eksklusif, di mana hamparan pasir putih terbentang luas laksana permadani yang memukau. Lautnya yang bergradasi biru dan hijau jernih mengalir bagaikan denyut kehidupan, membawa irama ombak yang menenangkan jiwa. Di kedalaman airnya yang sebening kristal, ikan hiu, pari manta, terumbu karang, dan ribuan spesies biota laut seolah menari dalam harmoni, menjadi penghuni alam yang senantiasa berzikir dalam setiap arus. Laut seolah menyambut para pelancong dengan keheningan, memberi ruang untuk merenung di tengah deburan ombak yang teduh, menciptakan suasana kontemplatif yang memungkinkan kita menemukan diri, menyadari betapa kecilnya kita di hadapan Sang Pencipta Yang Maha Kuasa.
Pagi yang cerah di Velana International Airport (MLE), Male, menyambut kedatangan kami dengan suhu yang hangat, sekitar 30 derajat Celsius. Proses imigrasi terasa sangat mudah dengan fasilitas Visa on Arrival gratis. Cukup dengan pengecekan paspor dan pertanyaan sederhana mengenai hotel atau resort yang akan kami kunjungi.
Kami telah menyiapkan “Traveller Declaration” melalui IMUGA, situs imigrasi daring Pemerintah Maladewa. Namun, petugas imigrasi tidak menanyakan hal tersebut, karena semua informasi sudah terintegrasi dalam sistem mereka. Hanya satu kalimat yang terucap, “Selamat datang dan nikmati Maladewa.”
Kota Male, ibu kota Maladewa, dan Sheraton Maldives Full Moon Resort and Spa, sebuah pulau pribadi Furanafushi yang dikelilingi pasir putih dan laguna biru jernih, menjadi dua destinasi utama kami dalam perjalanan kali ini.
Male, Kota Kecil Ibu Kota Maladewa
Dalam waktu kurang dari 15 menit, minivan yang membawa kami tiba di Somerset Hotel, yang terletak di pusat kota Male. Meskipun hanya semalam, kami berhasil menjelajahi hampir semua objek wisata utama Male hanya dengan berjalan kaki. Dimulai dari Museum Nasional Maladewa yang hanya beberapa langkah dari hotel, hingga Masjid Agung Maladewa (Maldives Islamic Centre), masjid terbesar di Maladewa dengan kubah emas megah yang menjadi ikon kota.
Di sisi kanan Maldives Islamic Center, terdapat kantor Departemen Angkatan Darat dan Kepolisian yang seolah membentengi alun-alun kecil dengan air mancur menari berwarna-warni, tepat di depan pelabuhan Jetty Boat “Izzuddin Jetty”. Tempat ini menjadi lokasi favorit warga Male untuk berkumpul dan menikmati suasana kota di sore dan malam hari.
Tidak jauh dari kantor Kepolisian, berdiri Presidential Palace (Muliaage), istana kepresidenan dengan arsitektur kolonial. Istana ini memiliki pagar berwarna hijau laut dan dinding berwarna putih, dihiasi dengan batu alam abu-abu dan atap berwarna hijau tua. Beberapa kapal militer terlihat berlabuh di dermaga depan istana, memastikan keamanan Presidential Palace.
Di sisi kiri jalan utama dari arah hotel kami, atau sisi kanan Izzuddin Jetty, terdapat pasar lokal, pasar ikan, dan dermaga untuk kapal-kapal nelayan Male. Pasar lokal menjual berbagai buah-buahan, sayuran, ikan asin kering, dan kebutuhan konsumsi lainnya. Sementara itu, pasar ikan segar hasil tangkapan nelayan berada tepat di depannya. Menjelajahi tempat ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi para wisatawan.
Di tepi laut, di belakang pasar lokal, berjajar para pemancing di sepanjang beton pembatas. Mereka menyalurkan hobi sambil mengisi waktu luang dan berharap mendapatkan tangkapan besar. Dari sini, kita bisa melihat ikan pari manta berukuran besar berenang mencari makan dari sisa potongan ikan yang dibuang oleh nelayan atau pemancing ke laut. Sesekali, ikan hiu berukuran kecil atau sedang ikut berebut potongan ikan dengan pari manta. Pemandangan ini menjadi atraksi menarik yang diabadikan oleh banyak wisatawan.
Republik Maladewa, Negara Terkecil di Asia
Male adalah ibu kota Republik Maladewa, negara terkecil di Asia dengan luas hanya 298 kmĀ². Maladewa, negara kepulauan tropis ini, terkenal dengan pasir putih, laguna biru jernih, dan resort mewah di atas air. Terdapat 1.192 pulau (sekitar 200 berpenghuni dan 160 digunakan untuk pariwisata). Tidak heran jika Maladewa menjadi salah satu tujuan wisata paling eksklusif di dunia.
Populasi penduduknya hanya 0,045% dari penduduk Jakarta saat ini (11.634.100 jiwa), yaitu 521.000 jiwa saja. Islam Sunni adalah agama wajib bagi seluruh warga negara. Penduduk asli menggunakan bahasa Dhivehi sebagai bahasa resmi. Namun, wisatawan tidak perlu khawatir karena bahasa Inggris digunakan secara luas di semua area wisata.
Transaksi perdagangan menggunakan mata uang resmi Maladewa, Rufiyaa (MVR), dengan nilai tukar terhadap Rupiah sekitar 1 MVR = 1.071 IDR (kurs dapat berubah sesuai kondisi pasar). Dolar AS dan kartu kredit diterima di banyak tempat wisata. Tempat penukaran mata uang asing (Money Changer) mudah ditemukan di pusat kota Male.
Resort Mewah dan Eksotik
Maladewa dikenal dengan konsep “satu pulau, satu resort”, di mana setiap resort biasanya menempati seluruh pulau, menawarkan privasi dan kemewahan tingkat tinggi bagi para tamu. Beberapa resort mewah terkenal di Maladewa antara lain Gili Lankanfushi, Patina Maldives, Raffles Meradhoo, Four Seasons Landaa Giraavaru, Kudadoo, dan Sheraton Maldives Full Moon Resort & Spa.
Sheraton Maldives Full Moon Resort & Spa adalah resor mewah bintang lima yang terletak di Pulau Furanafushi, North Mal Atoll, Maladewa. Hanya sekitar 15 menit perjalanan dengan speedboat dari Bandara Internasional Velana, resor ini menawarkan akses mudah dan cepat bagi para tamu yang ingin menikmati keindahan Maladewa tanpa harus menempuh perjalanan panjang setelah tiba di bandara.
Resor ini memiliki 176 kamar dengan berbagai tipe akomodasi, mulai dari kamar deluxe taman, cottage pantai, hingga vila di atas air dan suite air dengan dua kamar tidur. Setiap akomodasi dirancang dengan sentuhan tropis yang elegan, memberikan kenyamanan dan kemewahan bagi para tamu.
Sheraton Maldives Full Moon Resort & Spa menawarkan tujuh restoran dan bar dengan berbagai pilihan kuliner, termasuk masakan Maladewa, Thailand, Mediterania, Meksiko, Asia, India, dan Italia. Restoran-restoran tersebut dirancang untuk memenuhi selera berbagai tamu, dari santapan kasual hingga fine dining.
Besok, Group Kirana Tour & Services akan mengunjungi Sheraton Maldives Full Moon Resort, menikmati kemewahan resort dan fasilitasnya yang fantastis. Sheraton Maldives Full Moon Resort akan mengirimkan Speedboat bernama “Sea Destiny” untuk menjemput rombongan di Izzuddin Jetty. Rasanya ombak, angin laut, dan pasir putih sudah memanggil dari jauh, mengajak kami semua untuk segera hadir dan menikmati keindahan resort yang menawan dan fantastis. Sampai jumpa di Sheraton Maldives Full Moon Resort & Spa.
Liputanku.